Minggu, 27 Februari 2011

Are You a Shopaholic ?



Untuk penggila belanja, tentunya sudah pernah nonton Confession of Shopaholic. Setelah menonton film ini lagi (ketiga kalinya lolz), jadi mau bahas mengenai ciri-ciri shopaholic.

Terlebih dahulu perlu diluruskan mengenai makna gila belanja atau shopaholic. Menurut para periset, shopaholic merupakan gangguan yang mendorong orang untuk membeli barang-barang yang tidak perlu. Gangguan ini bisa terjadi karena stres, masalah keuangan atau masalah sosial. Sedihnya, kebanyakkan penderita gila belanja ini adalah kaum perempuan ....Simak baik-baik dan lihat apakah kamu termasuk salah satunya?

  • Belanja Impulsif. Ini terjadi jika kamu membeli suatu barang atau jasa tanpa berpikir panjang. Nah, jika keterusan, berakhir jadi belanja kompulsif, yang biasanya terjadi karena ketagihan, tertekan, marah, atau karena bosan.
  • Beli barang yang tak dibutuhkan. Jika kamu membeli barang hanya karena ingin membeli, bukan karena butuh. Niatnya sepotong, akhirnya keluar toko dengan lebih dari 5 potong pakaian.
  • Mengeluarkan uang melebihi anggaran yang sudah ditetapkan. Budget yang kamu alokasikan untuk belanja sering kali terlanggar. Dan jangan harap bisa menabung. Membayar tagihan saja sudah sulit!
  • Suka menyembunyikan barang yang dibeli. Setelah beli tas, kamu menaruhnya di balik lemari. Karena ada banyak tas yang kamu punya, sudah pasti kalau ketahuan oleh si dia atau Ibu, kamu dimarahi. Apalagi mereka sudah tahu kebiasaan belanja kamu yang berlebihan dan sudah tak terhitung berapa kali kamu bertengkar karena masalah ini. Selain itu, kamu secara rahasia punya beberapa buah kartu kredit. Dulu alasannya untuk “just in case”, namun sekarang itu sudah bukan untuk keadaan darurat lagi. Kamua bak tersesat tanpa ada kartu kredit di dompet, karena kamu jarang sekali beli pakai uang tunai.
  • Pengembalian Barang. Karena merasa bersalah, kamu mencoba untuk mengembalikan barang tersebut. Dan untuk merayakannya, kamu belanja lagi.
  • Memilih sendiri. Biasanya, seorang shopaholic lebih senang untuk belanja seorang diri. Dengan begitu, ia bisa membeli apapun yang ia mau tanpa ada “suara” lain yang menahan mereka.
  • Black Out! Betul, tanda-tanda seorang shopaholic adalah lupa kalau ia pernah membeli sesuatu. Ketika bongkar lemari pakaian, menemukan beberapa yang sama sekali belum pernah dipakai, lengkap dengan label harganya. Kadang lupa, “Ini beli di mana, ya?”
  • Dikejar-kejar. Untuk kasus parahnya, bisa-bisa kamu mengganti nomor ponsel karena sudah terlalu sering dikejar-kejar oleh debt collector karena tak sanggup membayar tagihan kartu kredit, sudah tak terhitung berapa kali mereka datang ke rumah, bahkan “berkunjung” ke kantor.

Jika ciri-ciri itu cocok dengan kamu, mulailah sadar diri dan coba terapkan beberapa solusi ini.
  • Mulailah mengakui bahwa kamu cenderung berbelanja secara kompulsif
  • Singkirkan semua buku cek, kartu kredit, kartu debit dan alat belanja plastik lainnya setiap Anda hendak bepergian. Cukup bawa dana tunai secukupnya
  • Selalu membawa teman saat belanja. Minta teman mengingatkan atau membawa Anda pergi dari mal saat Anda menunjukkan tanda-tanda belanja berlebihan
  • Mulai sekarang isi waktu luang Anda dengan kegiatan lebih positif misalnya mengikuti kursus bahasa asing yang belum dikuasai, atau menjadi kontributor sejumlah media jika Anda pintar menulis. Atau jika punya uang tapi ingin menghentikan kebiasaan kurang sehat, ditabung saja atau sumbangkan ke mereka yang kurang beruntung, seperti panti asuhan. Lega sekaligus beramal.
  • Dan saran terakhir dari saya, coba salurkan hobby belanjamu itu menjadi kegiatan bisnis kamu. Belanja tetap jalan tapi menghasilkan uang. Fun right ?

0 comments on "Are You a Shopaholic ?"

Posting Komentar

 

Copyright MissFashionku | Designed by Ipiet Templates | Sponsored by TokoFashionku